Ini adalah resensi saya atas buku Ippho Santosa berjudul "Marketing is Bullshit..". Resensi ini telah dimuat di Koran Jakarta edisi Rabu, 22 April 2009 ini.
-----------
Judul : Marketing is Bullshit…:
Penulis : Ippho Santosa
Penerbit : PT. Elex Media Komputindo
Tahun : II, Februari 2009
Halaman : XVIII + 179
Harga : Rp 39.800
Kini, banyak perusahaan yang sempoyongan menjalankan bisnisnya. Palu godam krisis finansial global membuat detak jantung banyak perusahaan kembang kempis. Krisis finansial global menerjunkan daya beli masyarakat pada titik terendah. Pada sisi lain, biaya produksi dan operasional perusahaan meningkat drastis. Pada titik inilah banyak perusahaan menghadapi situasi pelik yang dapat berujung pada kebangkrutan.
Dalam situasi demikian, senjata apa yang mesti digunakan untuk tetap melanggengkan aktivitas perusahaan? Ippho Santosa dalam buku ini melemparkan senjata yang ia yakini sebagai panacea dalam meledakkan profit perusahaan dalam kondisi apa pun, yakni kreativitas.
Ippho dengan garang menggelandang kreativitas pada tataran paripurna dalam fungsi marketing sebuah perusahaan. Menurutnya, marketing hanyalah fungsi omong kosong andai tanpa dibarengi kreativitas dari pihak-pihak yang menopangnya. Pembaptisan kreativitas sebagai senjata pemasaran perusahaan memang layak dipertimbangkan. Kita mesti sepakat, situasi krisis yang berujung resesi ini menghadirkan warna kompetisi baru dalam dunia bisnis kontemporer.
Buku ini menjadi relevan dalam menelikung tantangan dan hambatan kontemporer yang dihadapi pebisnis dewasa ini. Ippho menggelandang perspektif yang segar bin unik dalam mencacah marketing sebagai fungsi penting dalam menopang eksistensi perusahaan. Pembaca diajak untuk membabat berbagai macam perspektif omong kosong (bullshit) dalam konsep marketing yang ironisnya sering kali diagung-agungkan oleh para pebisnis selama ini.
Tengoklah satu contoh yang dilontarkan Ippho dalam membedah Bullshit #2: Terobosan adalah Pemborosan. Banyak pebisnis yang menganggap terobosan atau inovasi sebagai pemborosan dalam aktivitas pemasaran perusahaan. Inovasi, baik dalam produk maupun promosi sering kali dipandang mahal dengan efek yang masih tanda tanya.
Ippho berusaha melawan persepsi demikian dengan contoh-contoh yang jenaka. Misalnya, terobosan yang dilakukan oleh Onitsuka Tiger—perusahaan sepatu asal Jepang—dalam mempromosikan produknya secara online. Onitsuka Tiger membuat kontes yel-yel sepak bola terbuka secara online. Apa yang dilakukan oleh Onitsuka Tiger ini jelas membuktikan bahwa terobosan dapat dilakukan dengan biaya yang murah, yaitu hanya dengan mengeksploitasi sumber daya Internet yang dimiliki perusahaan. Selain itu, inovasi berbiaya minimalis ini pun ternyata memberika efek digdaya dalam mempromosikan produk Onitsuka.
Bahwa apa yang dikabarkan Ippho dalam buku-bukunya termasuk Marketing is Bullshit.. ini bukanlah semata konsep yang kokoh di menara gading. Ia justru hadir dalam tataran praksis. Kita dapat mengaplikasikannya langsung dalam meledakkan profit bisnis kita. Atau minimal dengan ini, kita ditikam sugesti untuk terus kreatif dalam berbisnis. Karenanya, buku ini relevan bagi Anda yang hendak menerabas pengertian menyehari dalam berbisnis.
Peresensi adalah Veri Nurhansyah Tragistina, peminat Societal Marketing pada Program Studi Ilmu Administrasi Niaga Universitas Indonesia
Langganan:
Posting Komentar (Atom)