
Beberapa hari lalu, saya mengunjungi bioskop di salah satu pusat perbelanjaan di daerah Jakarta selatan. Ketika film hendak dimulai, alangkah terperanjatnya saya begitu melihat iklan salah satu kandidat Capres yang diputar menjelang dimulainya film. Awalnya, saya pikir itu adalah salah satu trailer film yang akan hadir (coming soon) sebagaimana biasanya. Namun ternyata setelah hampir durasi 3 menit-an, saya baru menyadari bahwa itu sebenarnya adalah iklan politik salah seorang Capres. Keterkejutan saya ini tentu saja beralasan, terlebih materi iklan tersebut yang lain daripada yang lain. Formatnya sengaja dibuat atau disesuaikan dengan layar lebar, begitu pula dengan materi iklan yang seperti...