Balada cincin kematian (Red Ring of Death)

,

Bagi para penggemar/maniak game seperti saya mungkin istilah RROD (Red Ring of Death) bukanlah suatu hal yang asing dan tidak familiar. Yep, istilah ini digunakan untuk penyebutan suatu “penyakit” yang melanda console game Xbox 360 semenjak awal perilisannya. Dan tentunya bukan menjadi rahasia lagi bahwa Xbox 360 pun menjadi salah satu kompetitor utama di pasar console game dunia saat ini yang bahkan sanggup mengalahkan kedigdayaan sang maestro console, Playstation dengan PS 3-nya. Lalu apa hubungannya antara RROD dengan larisnya penjualan console game ini? inilah yang akan saya coba tulis di sini.

RROD (Red Ring of Death) merupakan suatu kerusakan yang hampir pasti akan dialami oleh setiap pemilik console game Xbox 360, cepat ataupun lambat. Kerusakan yang dialami berupa terjadinya kematian mendadak pada console tersebut yang ditandai dengan munculnya red sign pada sekeliling tombol power console. Kerusakan ini sendiri sangatlah mengganggu pemiliknya, betapa tidak? Xbox 360 yang terkena serangan maut ini hampir pasti akan rusak total atau kalau pun dapat dibetulkan peluang untuk terserang kembali sangatlah besar. Kejadian ini bagi para gamer sejati tentu saja akan sangat mengganggu, untuk memperbaikinya saja memerlukan waktu hingga berminggu-minggu dan dengan tanpa jaminan betul-betul akan sembuh total. Alhasil, para gamer yang consolenya sudah terlanjur terkena “cincin kematian” ini mau tak mau mesti membeli lagi console yang baru. (untuk mengetahui penyebab RROD dapat di klik di sini)

RROD ini sendiri sebenarnya tak muncul pada Xbox generasi sebelumnya, yang mengalami kekalahan cukup telak dari pesaingnya yaitu
Nintendo GC dan PS 2. Banyak penyebab kalahnya Xbox dari persaingan ini, salah satunya adalah desain bentuk dari Xbox yang kurang menarik dan bahkan disebut seperti “meja yang tanpa kaki” di Jepang. Belajar dari pengalaman sebelumnya, Microsoft pun lantas mati-matian mengubah desain Xbox berikutnya dengan meng-hire banyak desainer jenius untu merancang Xbox 360, dan hasilnya terbukti dapat diterima dengan baik oleh khalayak gamer. Nah, lalu muncullah permasalahan RROD tak lama setelah perilisannya, namun tanpa diduga sebelumnya ternyata RROD ini justru tak berpengaruh signifikan terhadap penjualan console Xbox 360 yang cenderung meningkat.

Sebagai respon atas munculnya problema RROD ini, pihak Microsoft sendiri sebenarnya sudah mencoba menanggulanginya dengan memperbarui berbagai macam komponen di Xbox 360 agar lebih tahan terhadap RROD. Maka muncullah berbagai macam versi Xbox 360, mulai dari yang paling awal seperti
xenon, Zephyr, Falcon hingga yang terbaru yaitu Jasper. Pembaharuan komponen ini sendiri tak menjamin bahwa Xbox 360 100% aman dari RROD, peluang masih ada, hanya lebih kecil. Dengan terus diperbaharuinya Xbox 360, tentu saja banyak para pemilik Xbox 360 yang kemudian mengganti miliknya dengan versi yang lebih baru (yang punya Xenon beli lagi yang Falcon, atau yang punya Falcon membeli lagi Jasper) agar lebih awet dan lebih menjamin kepuasan bermain tentunya. Banyaknya pemilik console versi sebelumnya yang kemudian membeli lagi tentu saja berpengaruh pada kenaikan penjualan Xbox 360. Meskipun tak mengalami pengaruh yang cukup signifikan terhadap penjualan Xbox 360, namun Microsoft cukup dibuat ketar-ketir oleh RROD ini, belum lagi dengan adanya error lain pada console seperti disc scratches yang sempat membawa pihak Microsoft ke meja pengadilan pada tahun 2007 karena dianggap mengabaikan dan tak memberikan tindak lanjut yang pantas atas komplain konsumennya terkait dengan error tersebut.

Kalau kita coba tinjau lebih jauh lagi dari aspek pemasaran, maka kita akan menemukan istilah yang lazim disebut dengan product life cycle atau daur hidup produk. Dapat dikatakan bahwa Xbox 360 saat ini masih berada dalam tahap pertumbuhan (growth). Indikasinya dapat dilihat pada terus berkembangnya peningkatan kualitas produk (mulai dari Xenon, hingga Jasper), adanya penambahan fitur-fitur baru (seperti New Xbox Experience), dan harganya pun mulai turun. Adanya RROD justru menjadi semacam katalisator bagi terus berkembangnya Xbox, baik dari segi penjualan maupun dari sisi pengembangan produk. Pihak Microsoft pun tampaknya cukup cerdas dalam membidik konsumen target mereka dengan menggunakan game-game yang tersedia di Xbox. Konsumen-konsumen Xbox 360 adalah para game loyalis yang lebih terpikat pada kenikmatan dan pengalaman bermain game ketimbang kualitas dari console game tersebut. Coba saja lihat, walaupun sudah jelas-jelas mempunyai “penyakit” mematikan, namun tetap saja banyak yang berminat membelinya. Saya sendiri pernah mendengar dari suatu forum game bahwa ada seseorang yang membeli Xbox 360 lebih dari tiga kali karena terkena RROD tersebut, spektakuler!!!!

Terlepas dari itu semua, memang perlu diacungi jempol atas kesuksesan Microsoft dalam merancang strategi pemasaran Xbox 360, meskipun mereka sendiri termasuk dalam pendatang baru dalam dunia industri console game (hardware). Saya sendiri sebenarnya cukup tertarik untuk membeli konsol ini, namun karena adanya RROD ini akhirnya saya lebih tertarik untuk membeli Wii ketimbang Xbox 360. Bagaimanakah dengan Anda??



0 komentar to “Balada cincin kematian (Red Ring of Death)”

Posting Komentar

 

Marketing Kami Copyright © 2011 -- Template created by O Pregador -- Powered by Blogger